Sebuah rahasia GELAP dalam dunia jual beli akhirnya TERUNGKAP. Di balik senyum penjual, ada DUSTA yang menyiksa batin. Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili MEMECAHKAN KESUNYIAN dengan peringatan yang MENGGETARKAN!
Wajah Ramah, Tapi Penuh Tipu Daya
Di balik senyum manis seorang penjual, ternyata bisa tersembunyi luka dalam hati nurani. Selama ini, banyak orang menganggap perdagangan hanya soal untung dan rugi, harga dan barang. Namun Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili mengungkap sisi lain dari dunia jual beli—sebuah sisi gelap yang sering diabaikan namun perlahan merusak jiwa.
Dalam sebuah kajian yang menyentuh jiwa, beliau berkata: “Tidak semua perdagangan mendatangkan berkah. Ada yang justru membawa laknat karena dibangun di atas dusta dan ketidakjujuran.”
Perdagangan: Antara Rezeki dan Dosa
Islam memuliakan profesi pedagang. Nabi Muhammad ﷺ sendiri adalah seorang pedagang sebelum diangkat menjadi Rasul. Tapi kemuliaan itu hanya berlaku jika kejujuran dijaga. Ketika kejujuran diganti dengan tipu daya, maka bukan rezeki yang datang—melainkan murka Allah.
Syaikh Sulaiman menyampaikan bahwa dosa terbesar para pedagang bukan pada barang yang dijual, tapi pada niat dan cara mereka menjual. “Menipu timbangan, menyembunyikan cacat barang, bersumpah palsu demi meyakinkan pembeli—itu semua dosa yang membinasakan,” ujarnya tegas.
Ketika Dusta Menjadi Strategi Dagang
Salah satu fenomena menyedihkan di zaman sekarang adalah bagaimana kebohongan justru dianggap sebagai strategi. Banyak pedagang mengaku “barang tinggal satu lagi” padahal stoknya penuh. Ada juga yang mengatakan “murah rugi” padahal mengambil untung berlipat.
Menurut Syaikh Sulaiman, semua itu adalah bentuk kedustaan yang kelak akan dipertanggungjawabkan. Beliau mengingatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Pedagang yang jujur dan amanah akan bersama para nabi, shiddiqin, dan syuhada.” Tapi sebaliknya, pedagang yang berbohong akan dimasukkan ke dalam golongan orang munafik.
Bisnis yang Tampak Sukses, Tapi Dikutuk
Banyak orang kagum melihat pedagang yang hartanya berlimpah. Tapi Syaikh Sulaiman mengajak untuk merenungi: apakah keberkahan ada dalam harta itu? Bisa jadi bisnisnya besar, tapi hatinya sempit. Rumahnya megah, tapi jiwanya gelisah. “Itulah tanda harta yang tidak berkah,” kata beliau.
Beliau juga menyinggung bagaimana sebagian pedagang saling menjatuhkan, menyebar fitnah terhadap kompetitor, bahkan memakai trik kotor untuk memonopoli pasar. Semua itu, kata beliau, adalah bukti bahwa nafsu telah mengalahkan iman.
Peringatan yang Menggetarkan Hati
Dengan suara berat dan penuh emosi, Syaikh Sulaiman berkata: “Wahai para pedagang, jangan remehkan satu helaan nafas pembeli yang kecewa karena tertipu. Itu bisa menjadi saksi di hadapan Allah kelak.”
Kalimat ini membuat suasana majelis hening. Banyak yang menunduk, menyadari bahwa mereka pernah melakukan praktik dagang yang tidak jujur. Bahkan ada yang terlihat meneteskan air mata karena merasa tersindir langsung.
Tobat dan Perubahan Masih Terbuka
Namun Syaikh Sulaiman juga membawa harapan. Beliau mengingatkan bahwa pintu tobat selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin memperbaiki diri. “Kembalilah pada kejujuran. Jangan takut kehilangan pelanggan karena berkata jujur. Justru Allah yang akan mendatangkan rezeki dari arah yang tak disangka,” katanya dengan lembut.
Beliau juga mendorong para pedagang untuk belajar fiqih muamalah agar mengetahui batas halal dan haram dalam berdagang. Ilmu ini penting agar tidak terjerumus dalam praktik riba, penipuan, atau manipulasi pasar.
Mulai dari Sekarang, Mulai dari Diri Sendiri
Sebagai penutup, Syaikh Sulaiman menyampaikan pesan mendalam:
“Dagang itu ladang pahala, jika dijalani dengan iman. Tapi bisa jadi jalan ke neraka jika dijalani dengan keserakahan.”
Beliau mengajak setiap muslim yang berprofesi sebagai pedagang untuk melakukan evaluasi diri. Apakah barang dagangannya halal? Apakah ia jujur dalam berkata? Apakah ia menepati janji dan tidak menipu?
Karena sesungguhnya, bukan jumlah keuntungan yang akan ditanya di akhirat, melainkan bagaimana cara kita mendapatkannya.
Kebahagiaan Tidak Datang dari Untung Besar, Tapi dari Hati yang Tenang
Mungkin kita bisa menipu manusia, tapi kita tak bisa menipu Allah. Harta yang didapat dengan cara curang akan membawa kegelisahan. Namun dagang yang jujur akan membawa kebahagiaan, walau untungnya sedikit.
Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili telah membuka mata banyak orang. Kini, terserah pada kita—apakah ingin terus tertawa di dunia tapi menangis di akhirat, atau memilih kejujuran meski sulit demi senyum abadi di sisi Allah.
News
BULAN AJARAN BARU, TAPI HATI IBU INI TERLUKA. Nur Febri Susanti, ibu dari dua anak, harus menerima kenyataan pahit
BULAN AJARAN BARU, TAPI HATI IBU INI TERLUKA. Nur Febri Susanti, ibu dari dua anak, harus menerima kenyataan pahit: anak-anaknya…
RAHASIA MESIR KUNO DI SEHELAI KAIN! Tunik berusia 4.500 tahun ini menyimpan lebih dari sekadar benang
RAHASIA MESIR KUNO DI SEHELAI KAIN! Tunik berusia 4.500 tahun ini menyimpan lebih dari sekadar benang—ada kisah masa lalu yang…
DARI LAUTAN API lahir PAHLAWAN SEJATI! Abdul Rahman Agu tak dikenal sebelumnya, hingga aksinya menyelamatkan seorang
DARI LAUTAN API lahir PAHLAWAN SEJATI! Abdul Rahman Agu tak dikenal sebelumnya, hingga aksinya menyelamatkan seorang anak saat kapal terbakar…
HUJAN DERAS MENGIRINGI KEHILANGAN. Sepasang kekasih asal Medan Labuhan meregang nyawa di jalan menuju Tele
HUJAN DERAS MENGIRINGI KEHILANGAN. Sepasang kekasih asal Medan Labuhan meregang nyawa di jalan menuju Tele. Motor tergelincir, bus melaju dari…
BUKAN PETUGAS, tapi PENYELAMAT! Lelaki tak dikenal muncul dari balik asap pekat dengan gadis kecil di pelukannya
BUKAN PETUGAS, tapi PENYELAMAT! Lelaki tak dikenal muncul dari balik asap pekat dengan gadis kecil di pelukannya. Detik-detik penyelamatan ini…
LENYAP DI TENGAH TUGAS! Gelang penuh kenangan yang selalu menemaninya sejak kecil hilang di hari ulang tahun ke-25.
LENYAP DI TENGAH TUGAS! Gelang penuh kenangan yang selalu menemaninya sejak kecil hilang di hari ulang tahun ke-25. Di balik…
End of content
No more pages to load