Dalam dunia kuliner internasional, nama Indonesia kembali bersinar. Kali ini, bukan lewat restoran mewah atau warisan budaya semata, melainkan lewat tangan-tangan ajaib dua chef tanah air: Chef Haendra Afriyan Jaya dan Chef Adie Miartadi. Keduanya berhasil mencuri perhatian dan membawa pulang dua medali emas dari ajang bergengsi International Food Show Africa (IFSA) 2025 yang digelar di Tunisia.

Kemenangan ini bukan hanya sekadar pencapaian individu, tapi juga menjadi bukti bahwa kuliner Indonesia mampu bersaing dan bahkan unggul di panggung global. Lewat kreasi unik mereka, Chef Haendra dan Chef Adie berhasil menyatukan dua dunia yang berbeda—Italia dan Indonesia—ke dalam satu sajian yang memikat hati para juri dan pencinta kuliner internasional.

Kementerian Ekonomi Kreatif RI on X: "Another achievement unlocked!🔓 Dua  chef dari ICCI Indonesia, yakni Chef Haendra Afriyan Jaya & Chef Adie  Miartadi berhasil meraih prestasi pada IFSA (International Food Show  Africa),

Pizza Italia Rasa Nusantara

Salah satu penghargaan yang mereka raih adalah Gold Medal untuk kategori pizza Italia dengan topping kuliner khas Indonesia. Sebuah kombinasi yang mungkin terdengar sederhana, tapi menuntut keberanian dan kreativitas luar biasa.

Bayangkan rasa gurih rendang atau sambal matah berpadu dengan tekstur keju leleh dan adonan pizza tipis khas Italia. Mungkin tak semua orang berani mencobanya di rumah, tapi tangan terampil para chef ini berhasil menyeimbangkan cita rasa yang kuat khas nusantara dengan karakteristik pizza Eropa. Bukan cuma soal rasa, presentasi dan konsepnya pun dipuji karena mampu menghadirkan nuansa “fusion” yang elegan dan menggugah selera.

Bagi Chef Haendra, tantangan terbesar justru terletak pada bagaimana membuat orang asing menerima rasa-rasa yang sangat khas Indonesia. “Kami ingin mereka mengenal Indonesia dari gigitan pertama,” ujarnya dengan bangga.

Kejutan dari Kotak Hitam

Tak berhenti di situ, Chef Adie dan Chef Haendra juga membawa pulang Gold Medal untuk Best Creative Presentation dalam ajang Black Box International—sebuah kompetisi kuliner ekstrem di mana peserta harus menciptakan hidangan dari bahan-bahan misterius yang baru diberikan sesaat sebelum kompetisi dimulai.

Kreativitas, kecepatan berpikir, dan keahlian memasak benar-benar diuji di sini. Tapi lagi-lagi, kedua chef Indonesia ini tampil luar biasa. Mereka menyulap bahan-bahan acak menjadi sajian istimewa dengan sentuhan khas Indonesia, dan sukses membuat juri terpukau. Presentasi visual yang rapi, penggunaan bahan dengan teknik modern, hingga narasi cerita di balik setiap sajian—semua menyatu dalam harmoni yang sempurna.

Bagi Chef Adie, momen ini adalah puncak dari kerja keras bertahun-tahun. “Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia punya lebih dari sekadar makanan enak. Kita punya cerita, punya identitas, dan itu bisa diterjemahkan lewat makanan,” katanya.

Jadi Juri Internasional

Tak cukup hanya berkompetisi, Chef Adie Miartadi juga diberi kehormatan besar: ia dipilih oleh panitia IFSA untuk menjadi salah satu juri internasional, mewakili Indonesia.

Penunjukan ini menunjukkan betapa besar pengakuan dunia terhadap kualitas dan kapabilitas chef Indonesia. Bukan hanya jago masak, tapi juga punya wawasan dan pengetahuan mendalam dalam dunia kuliner global. Ini sekaligus membuka pintu lebih lebar bagi generasi baru chef tanah air untuk unjuk gigi di level dunia.

Kementerian Ekonomi Kreatif RI on X: "Another achievement unlocked!🔓 Dua  chef dari ICCI Indonesia, yakni Chef Haendra Afriyan Jaya & Chef Adie  Miartadi berhasil meraih prestasi pada IFSA (International Food Show  Africa),

Prestasi yang Membawa Harapan

Di tengah banyaknya cerita muram dan tantangan di dunia kuliner pascapandemi, keberhasilan Chef Haendra dan Chef Adie menjadi angin segar. Mereka tidak hanya membawa pulang medali, tapi juga membawa harapan dan inspirasi.

Kini saatnya Indonesia tak lagi hanya jadi konsumen tren kuliner dunia, tapi juga pencipta. Kuliner nusantara yang kaya dan penuh sejarah memiliki potensi besar untuk mendunia—asal terus digali, dikembangkan, dan dibawa keluar oleh tangan-tangan kreatif seperti mereka.

Di balik dapur-dapur kecil, di balik wajan dan pisau dapur, ternyata ada semangat nasionalisme yang diam-diam bekerja. Dan dari sana, prestasi besar bisa lahir—membuat Indonesia semakin dikenal bukan hanya lewat rempah dan nasi goreng, tapi juga lewat keberanian bereksperimen dan menyampaikan identitas lewat makanan.

Satu hal yang pasti: lidah dunia mulai mengenal rasa Indonesia, dan mereka menyukainya.